Jakarta - Setiap hari semakin banyak tenaga medis yang gugur karena terinfeksi virus Corona COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku ini jadi tren yang mengkhawatirkan karena artinya seluruh populasi akan semakin rentan terhadap infeksi.
"Kami khawatir dengan laporan banyaknya kasus infeksi pada tenaga medis. Di beberapa negara, bahkan laporannya bisa sampai 10 persen tenaga medis terinfeksi," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari akun Twitter resmi WHO pada Selasa (14/7/2020).
"Ini adalah tren yang mengkhawatirkan. Saat tenaga medis dalam risiko bahaya, kita semua berisiko," lanjutnya.
Menurut Tedros, tren tenaga medis terinfeksi COVID-19 bisa disebabkan karena masalah kurangnya kesiapan. Bisa karena tenaga medis terlambat menyadari COVID-19 hingga kurangnya pelatihan dan pengalaman menghadapi penyakit pernapasan.
Selain itu bisa juga tenaga medis rentan terinfeksi karena terlalu lama menghadapi pasien sakit. Waktu kerja yang panjang membuat mereka kelelahan.
"Oleh karena itu sangat penting bagi para tenaga medis bisa mendapatkan masker, sarung tangan, gaun, dan alat pelindung diri lainnya yang dibutuhkan demi bisa bekerja dengan aman," ungkap Tedros.
Direktur Eksekutif Program Darurat WHO, Mike Ryan, menyebut butuh waktu lama untuk membangun sumber daya tenaga medis. Sangat disayangkan bila sampai ada yang menjadi korban virus.
"Kita berutang besar pada para tenaga medis di garda terdepan. Mereka tidak meminta banyak, hanya pelatihan dan peralatan pelindung untuk melakukan pekerjaannya," pungkas Mike.
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.